MODEL PENGELOLAAN USAHA
PETERNAKAN
“BAROKAH CHIKEN EGG’S”
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Kewirausahaan
Yang Dibina Oleh Bapak Sultoni, M.Pd
Oleh
Ulfatul Jannah
130131600377
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Mei 2016
A.
DESKRIPSI
UMUM
Nama Usaha :
Barokah Chiken Egg’s
Bentuk Usaha :
Perseorangan
Jenis/Bidang Usaha :
Industri Peternakan
Lokasi :
Desa Rabiyan Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang
Nama Pemilik :
Ulfatul Jannah
Alamat :
Desa Rabiyan Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang
B.
PENDAHULUAN
Kesibukan
semakin lama semakin menyita waktu, lelah dan letih setelah bekerja pasti akan
selalu menghinggapi. Kadar darah di dalam tubuhpun juga akan menurun apabila
tubuh selalu dipaksa untuk bekerja secara terus-menerus dan pada akhirnya
kesehatan akan terganggu dan akan mengganggu pada pekerjaan karena
ketidakmampuan tubuh yang semakin lemah. Pekerjaan yang seharusnya dapat
diselesaikan dengan cepat akan terhalang dan pekerjaanpun semakin lambat. Oleh
karena itu, untuk tetap menjaga agar pekerjaan dapat sesuai dengan yang
diinginkan, maka kesehatan harus selalu diperhatikan dengan cara terus-menjaga
pola makan dan kualitas asupan gizi yang dikonsumsi. Salah satunya dengan mengkonsumsi
makanan bergizi. Adapun salah satu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh
adalah telur. Terdapat banyak jenis telur, diantaranya banyak terlur tersebut
yang biasa dikonsumsi adalah telur ayam. Telur ayam mengandung banyak protein dan
zat-zat lain yang dapat menjaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan setiap
individu karena kebutuhan gizi setiap orang tentu berbeda-beda. Dengan demikian
setiap orang akan membutuhkan telur untuk dikonsumsi demi terpenuhinya gizi
setiap hari. Usaha ternak ayam petelur menjadi sangat menguntungkan apabila
bisa ditekuni dengan sungguh-sungguh. Usaha
peternakan ayam ras petelur mempunyai tujuan yaitu untuk memproduksi telur kepada
konsumen dalam upaya memenuhi kebutuhan protein hewani, selain itu juga
bertujuan untuk menghasilkan daging asal ayam petelur yang baik. Tujuan yang
ingin dicapai dalam mengusahakan peternakan ayam petelur “Barokah Chiken Egg’s”
ini adalah untuk mendapatkan keuntungan guna mencukupi kebutuhan hidup dalam
meningkatkan usahanya.
Usaha
Barokah Chiken Egg’s ini didirikan dengan latar belakang untuk lebih
mengembangkan usaha orangtua yang sudah beberapa tahun dijalankan namun dalam
pelaksanaannya selama ini kurang terkonsep dengan baik. Oleh karena itu
muncullah ide untuk lebih mengembangkan usaha ini. Upaya memperoleh keuntungan yang besar dan
berkelanjutan merupakan sasaran utama bagi semua kegiatan usaha termasuk di
dalamnya usaha peternakan ayam petelur Barokah Chiken Egg’s ini, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha peternakan ayam
petelur sendiri. Untuk mencapai sasaran tersebut perlu adanya langkah atau
upaya, salah satu diantaranya dengan mengkaji ulang mengenai usaha yang selama
ini sudah dijalankan, terutama mengenai profitabilitas dan kualitas telur untuk
menilai besar kecilnya produktivitas usaha. Peternakan ayam petelur ini
berusaha lebih gigih dalam meningkatkan penerimaannya agar profitabilitas atau
tingkat laba yang diperoleh mencapai hasil yang maksimum.
C.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1.
Visi:
Menjadi
perusahaan ternak ayam petelur berkualitas baik.
2.
Misi:
a.
Memproduksi
telur ayam dengan kualitas terbaik
b.
Melakukan
promosi untuk menarik pelanggan
c.
Memberikan
promo pada saat-saat tertentu
d.
Memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan
3.
Tujuan:
a.
Untuk
memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi penduduk setempat
b.
Menambah
penghasilan
c.
Menciptakan
lapangan pekerjaan
d.
Menciptakan
suatu hal yang baru di daerah tempat tinggal untuk dikembangan secara efektif
dan efisien.
D.
DESKRIPSI USAHA
Usaha skala
kecil ini bergerak di bidang peternakan ayam petelur dan merupakan usaha yang
cukup sederhana serta mudah untuk ditekuni. Usaha ini cukup menguntungkan,
mengingat telur merupakan salah satu jenis makanan yang sering digunakan dan
dibutuhkan sebagai pemenuhan gizi tubuh setiap orang. Selain mudah diolah,
harga telur juga sangat terjangkau dan juga sangat mudah untuk diperoleh oleh
masyarakat.
E.
KEBIJAKAN MUTU
1.
Sesuai
dengan Peraturan No. 425/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Pedoman Budidaya Ternak
Ayam Petelur yang Baik
2.
Memberikan
obat dan vitamin pada ayam yang kurang sehat
3.
Memberikan
vaksinasi pada ayam setiap satu bulan sekali
4.
Melakukan
penyuntikan pada ayam setiap tiga bulan sekali
5.
Memberi
obat dan vitamin pada ayam (Vita Stress , Stimulan Egg, Egg Promotor, Strong
Egg, Koleridin, Trimezyn, Amoksilin, Oralit, Vitamin B, Vitamin C, Tetrakol)
dan memberi Mineral setiap hari
6.
Membersihkan
tempat makan dan minum ayam setiap hari
7.
Memberikan
pelayanan secara baik kepada pelanggan
8.
Menetapkan
harga sesuai dengan harga pasar yang berlaku pada saat itu
9.
Mengganti
telur yang pecah atau tidak utuh (jika telur yang pecah disebabkan oleh
kesalahan dari produsen sendiri)
10.
Menindaklanjuti
dan menangani jika ada keluhan dari pelanggan.
F.
PROSES PENGELOLAAN
Proses
pengelolaan pada usaha ayam petelur di Barokah Chiken Egg’s ini adalah Kegiatan
produksi dilakukan setiap hari, dan panen dilakukan setiap sore hari, maka
proses dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1.
Proses Pengelolaan di Barikah Chiken Egg’s
Pada proses pengelolaan di “Barokah Chiken Egg’s” terdiri dari
empat langkah yaitu: 1) penerimaan order yang dilakukan oleh manajer/pemilik,
2) mencatat orde yang telah diterima dengan tujuan untuk mengetahui siapa yang
lebih dulu memberi order yang dilakukan oleh manajer/pemilik, 2) melakukan nego
harga dengan konsumen, 4) mengantarkan orde jika sudah terdapat persetujuan
harga dengan pelanggan. Proses pengelolaan tersebut tidak terlepas dari
kegiatan: 1) memberi makan dan minum pada ayam di setiap pagi dan siang hari,
dan 2) memanen telur di setiap sore hari. Proses pengelolaan “Barokah Chiken
Egg’s” dilaksanakan oleh para personel yang ditata sebagaimana tergambar dalam
struktur organisasi.
G.
ASPEK PRODUKSI
1.
Jenis Produksi
Jenis produksi
yang dibuat dalam usaha ini adalah telur ayam. Dalam menghasilkannya
diperlukan:
a.
Induk
ayam
b.
Pakan
ayam
c.
Kandang
ayam
2.
Volume Produk Akan Dibuat
Dalam hal
kegiatan produksi, kami berusaha untuk mengoptimalkan sumber daya (indukan)
untuk berproduksi semaksimal mungkin.
3.
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan
Mengenai bahan
dan peralatan, kami menyiapkan peralatan berupa kandang ayam kurang lebih
berukuran panjang x lebar x tinggi (25m x 4,30m x 4m) tempat makan dan minum
induk ayam, alat angkut ketika panen, tempat untuk mencampur makanan ayam, dan
tempat penyimpanan telur ayam sementara.
4.
Proses Produksi
Kegiatan
produksi dilakukan setiap hari, dan panen dilakukan setiap sore hari.
H.
ASPEK PEMASARAN
1.
Konsumen
Konsumen
terdiri dari penduduk di sekitar wilayah produksi, mengingat harga yang
ditawarkan di pasaran sangat bersaing namun kualitas telur yang ada kurang
menjamin, maka kami berani untuk menawarkan harga yang sama namun kualitas telur
yang lebih baik.
2.
Situasi Persaingan
Pesaing untuk
industri ini cenderung banyak, karena masyarakat melihat bahwa usaha ayam
petelur ini sangat menguntungkan namun banyak pula yang mengalami kebangkrutan
diakibatkan tidak dapat bersaing dengan baik.
3.
Penetapan Harga
Harga untuk
produk yang pada umunya dijual menggunakan satuan kilogram ini kami tentukan
berdasarkan harga di pasaran pada umumnya yang sewaktu-waktu kadang berubah.
4.
Cara pemasaran
Kami
menggunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu dengan
menunggu pesanan pembeli baik pembeli yang secara langsung datang ke tempat
produksi maupun yang meminta untuk mengantarkannya.
I.
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Dalam
pengelolaan usaha ini dilakukan oleh pemilik secara pribadi, mengingat
pekerjaan yang harus dilakukan tidak terlalu banyak, baru setelah usaha ini
dikembangkan akan dijaring beberapa tenaga kerja. Kami merencanakan untuk
menggunakan tenaga kerja loka sebagai wujud pemberdayaan tenaga kerja setempat.
1.
Struktur Organisasi dan Jabaran Tugas
Gambar 1. Struktur Organisasi di Barokah Chiken Egg’s.
a.
Jabaran
Tugas Manajer
1)
Menetapkan
harga produk
2)
Mengawasi
kinerja tenaga kerja
3)
Membuat
rincian pemasukan dan pengeluaran (cashflow)
4)
Memesan
kebutuhan usaha
5)
Menerima
order dari pelanggan
6)
Membayar
gaiji tenaga kerja
b.
Tenaga
Kerja
1)
Menjaga
keamanan di tempat produksi
2)
Membersihkan
setiap hari
3)
Membersihkan
tempat produksi selama dua kali dalam satu bulan
4)
Memberi
makan ayam di setiap pagi dan siang
5)
Memberi
minum ayam di setiap pagi dan sore
6)
Mengecek
kesehatan ayam setiap hari
7)
Memberikan
vaksinasi pada ayam setiap satu bulan satu kali
8)
Memberi
penyuntikan pada ayam setiap tuga bulan sekali
9)
Memberi
campuran mineral pada air minum ayam setiap hari
10)
Memberi
obat dan vitamin pada ayam
11)
Memanen
telur di setiap sore
12)
Menghitung
jumlah telur yang dihasilkan setiap harinya
13)
Menimbang
telur dan menyimpan telur di tempat penyimpanan sementara
14)
Mengantar
order jika diperlukan
15)
Menghidupkan
dan mematikan lampu di tempat produksi.
2.
Masalah yang Potensial
Masalah yang
akan muncul diantaranya adalah perubahan harga pakan, yang akan mengakibatkan
naiknya biaya produksi, serta diserangnya indukan oleh penyakit-penyakit
unggas.
3.
Resiko dan Hambatan
a.
Naik
turunnya harga pakan
b.
Pindahnya
konsumen ke produsen lain
c.
Terserangnya
indukan oleh virus penyebab penyakit
d.
Muncul
pesaing-pesaing baru
4.
Tindakan alternatif
Naik
turunnya harga pakan dapat diatasi dengan menyesuaikan harga jual.
J.
ASPEK KEUANGAN DAN CASHFLOW
1.
Sumber Modal
Modal
Investasi : -
Kandang : Rp. 75.000.000
Ayam
indukan : 1000 ekor
x Rp. 61.000 = Rp. 61.000.000
Jumlah :
Rp. 136.000.000
2.
Biaya Operasional
Adapun biaya operasional untuk satu bulan adalah sebagai berikut:
Konsentrat :
12 kwintal (Rp. 800.000/kwt) = Rp. 9.600.000
Bekatul :
7,5 kwintal (Rp. 2000/kg) = Rp. 1.500.000
Jagung : 18 kwintal (Rp.500.000/kwt) = Rp.
9.000.000
Jumlah Biaya Pakan :
Rp. 20.100.000
Gaji tenaga kerja :
Rp. 1.000.000
Vaksinasi :
1 x Rp. 25.000
Total Biaya Operasional
: Rp. 21.125.000
3.
Perhitungan Laba Rugi
Penjualan : harga perkilonya adalah Rp. 18.000 (dalam satu
hari diasumsikan dapat
memproduksi 45 kg telur), maka (30 hari x 45 kg x Rp. 18.000) = Rp. 24.300.000
Total
Biaya Operasional : Rp.
21.125.000
Biaya
operasional lainnya
Biaya
penyusutan
Kandang
: Rp. 200.000
Biaya
penurunan : 1 x Rp.
61.000 = Rp. 61.000
Produktifitas
indukan : Rp. 22.500
Total
Biaya Penyusutan : Rp. 283.500
Total
Biaya : Rp.
21.408.500
Laba
Usaha : Rp.
24.300.000 - Rp. 21.408.500 = Rp. 2.891.500
4.
Analisis Break Even Point (BEP)
BEP
satu bulan = total biaya satu bulan
Harga
jual : Rp. 24.300.000
Harga
jual per kg : Rp.
18.000
= 1350 kg
Atau
setara dengan harga jual hasil produksi selama 30 hari.
5.
Payback Period
(PP)
Jumlah Modal Investasi : Rp. 136.000.000
Jumlah Laba Usaha Pertahun :
Rp. 2.891.500 x 12 = Rp. 34.698.000
Rp. 136.000.000 : Rp. 34.698.000 = 3,9
Jadi, Modal investasi akan kembali dalam waktu 3 tahun 9 bulan.
K.
ASPEK
YURIDIS
Dalam
melaksanakan usaha diperlukan aspek-aspek yuridis meliputi Surat Izin Tempat
Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).