Senin, 09 Mei 2016

CONTOH MODEL PENGELOLAAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR



MODEL PENGELOLAAN USAHA
PETERNAKAN
“BAROKAH CHIKEN EGG’S”



Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Kewirausahaan
Yang Dibina Oleh Bapak Sultoni, M.Pd




Oleh
Ulfatul Jannah
130131600377




 











UNIVERSITAS NEGERI MALANG
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Mei 2016


 






A.      DESKRIPSI UMUM

Nama Usaha                : Barokah Chiken Egg’s
Bentuk Usaha             : Perseorangan
Jenis/Bidang Usaha     : Industri Peternakan
Lokasi                         : Desa Rabiyan Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang
Nama Pemilik              : Ulfatul Jannah
Alamat                                    : Desa Rabiyan Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang


B.       PENDAHULUAN

Kesibukan semakin lama semakin menyita waktu, lelah dan letih setelah bekerja pasti akan selalu menghinggapi. Kadar darah di dalam tubuhpun juga akan menurun apabila tubuh selalu dipaksa untuk bekerja secara terus-menerus dan pada akhirnya kesehatan akan terganggu dan akan mengganggu pada pekerjaan karena ketidakmampuan tubuh yang semakin lemah. Pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cepat akan terhalang dan pekerjaanpun semakin lambat. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga agar pekerjaan dapat sesuai dengan yang diinginkan, maka kesehatan harus selalu diperhatikan dengan cara terus-menjaga pola makan dan kualitas asupan gizi yang dikonsumsi. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Adapun salah satu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh adalah telur. Terdapat banyak jenis telur, diantaranya banyak terlur tersebut yang biasa dikonsumsi adalah telur ayam. Telur ayam mengandung banyak protein dan zat-zat lain yang dapat menjaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan setiap individu karena kebutuhan gizi setiap orang tentu berbeda-beda. Dengan demikian setiap orang akan membutuhkan telur untuk dikonsumsi demi terpenuhinya gizi setiap hari. Usaha ternak ayam petelur menjadi sangat menguntungkan apabila bisa ditekuni dengan sungguh-sungguh. Usaha peternakan ayam ras petelur mempunyai tujuan yaitu untuk memproduksi telur kepada konsumen dalam upaya memenuhi kebutuhan protein hewani, selain itu juga bertujuan untuk menghasilkan daging asal ayam petelur yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam mengusahakan peternakan ayam petelur “Barokah Chiken Egg’s” ini adalah untuk mendapatkan keuntungan guna mencukupi kebutuhan hidup dalam meningkatkan usahanya.
Usaha Barokah Chiken Egg’s ini didirikan dengan latar belakang untuk lebih mengembangkan usaha orangtua yang sudah beberapa tahun dijalankan namun dalam pelaksanaannya selama ini kurang terkonsep dengan baik. Oleh karena itu muncullah ide untuk lebih mengembangkan usaha ini. Upaya memperoleh keuntungan yang besar dan berkelanjutan merupakan sasaran utama bagi semua kegiatan usaha termasuk di dalamnya usaha peternakan ayam petelur Barokah Chiken Egg’s ini, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha peternakan ayam petelur sendiri. Untuk mencapai sasaran tersebut perlu adanya langkah atau upaya, salah satu diantaranya dengan mengkaji ulang mengenai usaha yang selama ini sudah dijalankan, terutama mengenai profitabilitas dan kualitas telur untuk menilai besar kecilnya produktivitas usaha. Peternakan ayam petelur ini berusaha lebih gigih dalam meningkatkan penerimaannya agar profitabilitas atau tingkat laba yang diperoleh mencapai hasil yang maksimum.

C.  VISI, MISI, DAN TUJUAN
1.    Visi:
Menjadi perusahaan ternak ayam petelur berkualitas baik.
2.    Misi:
a.    Memproduksi telur ayam dengan kualitas terbaik
b.    Melakukan promosi untuk menarik pelanggan
c.    Memberikan promo pada saat-saat tertentu
d.   Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
3.    Tujuan:
a.    Untuk memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi penduduk setempat
b.    Menambah penghasilan
c.    Menciptakan lapangan pekerjaan
d.   Menciptakan suatu hal yang baru di daerah tempat tinggal untuk dikembangan secara efektif dan efisien.

D.      DESKRIPSI USAHA
Usaha skala kecil ini bergerak di bidang peternakan ayam petelur dan merupakan usaha yang cukup sederhana serta mudah untuk ditekuni. Usaha ini cukup menguntungkan, mengingat telur merupakan salah satu jenis makanan yang sering digunakan dan dibutuhkan sebagai pemenuhan gizi tubuh setiap orang. Selain mudah diolah, harga telur juga sangat terjangkau dan juga sangat mudah untuk diperoleh oleh masyarakat.

E.       KEBIJAKAN MUTU
1.      Sesuai dengan Peraturan No. 425/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur yang Baik
2.      Memberikan obat dan vitamin pada ayam yang kurang sehat
3.      Memberikan vaksinasi pada ayam setiap satu bulan sekali
4.      Melakukan penyuntikan pada ayam setiap tiga bulan sekali
5.      Memberi obat dan vitamin pada ayam (Vita Stress , Stimulan Egg, Egg Promotor, Strong Egg, Koleridin, Trimezyn, Amoksilin, Oralit, Vitamin B, Vitamin C, Tetrakol) dan memberi Mineral setiap hari
6.      Membersihkan tempat makan dan minum ayam setiap hari
7.      Memberikan pelayanan secara baik kepada pelanggan
8.      Menetapkan harga sesuai dengan harga pasar yang berlaku pada saat itu
9.      Mengganti telur yang pecah atau tidak utuh (jika telur yang pecah disebabkan oleh kesalahan dari produsen sendiri)
10.  Menindaklanjuti dan menangani jika ada keluhan dari pelanggan.

F.       PROSES PENGELOLAAN
Proses pengelolaan pada usaha ayam petelur di Barokah Chiken Egg’s ini adalah Kegiatan produksi dilakukan setiap hari, dan panen dilakukan setiap sore hari, maka proses dapat dilihat sebagai berikut:

 

















Gambar 1. Proses Pengelolaan di Barikah Chiken Egg’s

Pada proses pengelolaan di “Barokah Chiken Egg’s” terdiri dari empat langkah yaitu: 1) penerimaan order yang dilakukan oleh manajer/pemilik, 2) mencatat orde yang telah diterima dengan tujuan untuk mengetahui siapa yang lebih dulu memberi order yang dilakukan oleh manajer/pemilik, 2) melakukan nego harga dengan konsumen, 4) mengantarkan orde jika sudah terdapat persetujuan harga dengan pelanggan. Proses pengelolaan tersebut tidak terlepas dari kegiatan: 1) memberi makan dan minum pada ayam di setiap pagi dan siang hari, dan 2) memanen telur di setiap sore hari. Proses pengelolaan “Barokah Chiken Egg’s” dilaksanakan oleh para personel yang ditata sebagaimana tergambar dalam struktur organisasi.



G.      ASPEK PRODUKSI
1.        Jenis Produksi
Jenis produksi yang dibuat dalam usaha ini adalah telur ayam. Dalam menghasilkannya diperlukan:
a.    Induk ayam
b.    Pakan ayam
c.    Kandang ayam
2.        Volume Produk Akan Dibuat
Dalam hal kegiatan produksi, kami berusaha untuk mengoptimalkan sumber daya (indukan) untuk berproduksi semaksimal mungkin.
3.        Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan
Mengenai bahan dan peralatan, kami menyiapkan peralatan berupa kandang ayam kurang lebih berukuran panjang x lebar x tinggi (25m x 4,30m x 4m) tempat makan dan minum induk ayam, alat angkut ketika panen, tempat untuk mencampur makanan ayam, dan tempat penyimpanan telur ayam sementara.
4.        Proses Produksi
Kegiatan produksi dilakukan setiap hari, dan panen dilakukan setiap sore hari.

H.      ASPEK PEMASARAN
1.        Konsumen
Konsumen terdiri dari penduduk di sekitar wilayah produksi, mengingat harga yang ditawarkan di pasaran sangat bersaing namun kualitas telur yang ada kurang menjamin, maka kami berani untuk menawarkan harga yang sama namun kualitas telur yang lebih baik.
2.        Situasi Persaingan
Pesaing untuk industri ini cenderung banyak, karena masyarakat melihat bahwa usaha ayam petelur ini sangat menguntungkan namun banyak pula yang mengalami kebangkrutan diakibatkan tidak dapat bersaing dengan baik.
3.        Penetapan Harga
Harga untuk produk yang pada umunya dijual menggunakan satuan kilogram ini kami tentukan berdasarkan harga di pasaran pada umumnya yang sewaktu-waktu kadang berubah.
4.        Cara pemasaran
Kami menggunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu dengan menunggu pesanan pembeli baik pembeli yang secara langsung datang ke tempat produksi maupun yang meminta untuk mengantarkannya.

I.         ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Dalam pengelolaan usaha ini dilakukan oleh pemilik secara pribadi, mengingat pekerjaan yang harus dilakukan tidak terlalu banyak, baru setelah usaha ini dikembangkan akan dijaring beberapa tenaga kerja. Kami merencanakan untuk menggunakan tenaga kerja loka sebagai wujud pemberdayaan tenaga kerja setempat.
1.    Struktur Organisasi dan Jabaran Tugas


 







Gambar 1. Struktur Organisasi di Barokah Chiken Egg’s.
a.    Jabaran Tugas Manajer
1)   Menetapkan harga produk
2)   Mengawasi kinerja tenaga kerja
3)   Membuat rincian pemasukan dan pengeluaran (cashflow)
4)   Memesan kebutuhan usaha
5)   Menerima order dari pelanggan
6)   Membayar gaiji tenaga kerja
b.    Tenaga Kerja
1)   Menjaga keamanan di tempat produksi
2)   Membersihkan setiap hari
3)   Membersihkan tempat produksi selama dua kali dalam satu bulan
4)   Memberi makan ayam di setiap pagi dan siang
5)   Memberi minum ayam di setiap pagi dan sore
6)   Mengecek kesehatan ayam setiap hari
7)   Memberikan vaksinasi pada ayam setiap satu bulan satu kali
8)   Memberi penyuntikan pada ayam setiap tuga bulan sekali
9)   Memberi campuran mineral pada air minum ayam setiap hari
10)    Memberi obat dan vitamin pada ayam
11)    Memanen telur di setiap sore
12)    Menghitung jumlah telur yang dihasilkan setiap harinya
13)    Menimbang telur dan menyimpan telur di tempat penyimpanan sementara
14)    Mengantar order jika diperlukan
15)    Menghidupkan dan mematikan lampu di tempat produksi.
2.    Masalah yang Potensial
Masalah yang akan muncul diantaranya adalah perubahan harga pakan, yang akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, serta diserangnya indukan oleh penyakit-penyakit unggas.
3.    Resiko dan Hambatan
a.    Naik turunnya harga pakan
b.    Pindahnya konsumen ke produsen lain
c.    Terserangnya indukan oleh virus penyebab penyakit
d.   Muncul pesaing-pesaing baru
4.    Tindakan alternatif
Naik turunnya harga pakan dapat diatasi dengan menyesuaikan harga jual.

J.        ASPEK KEUANGAN DAN CASHFLOW
1.    Sumber Modal
Modal Investasi                      : -
Kandang                                 : Rp. 75.000.000
Ayam indukan                                    : 1000 ekor x Rp. 61.000 = Rp. 61.000.000
Jumlah                                     : Rp. 136.000.000

2.    Biaya Operasional           
Adapun biaya operasional untuk satu bulan adalah sebagai berikut:             
Konsentrat                              : 12 kwintal (Rp. 800.000/kwt) = Rp. 9.600.000
Bekatul                                    : 7,5 kwintal (Rp. 2000/kg) = Rp. 1.500.000
Jagung                                     : 18 kwintal (Rp.500.000/kwt) = Rp. 9.000.000
Jumlah Biaya Pakan                : Rp. 20.100.000
Gaji tenaga kerja                     : Rp. 1.000.000
Vaksinasi                                 : 1 x Rp. 25.000
Total Biaya Operasional          : Rp. 21.125.000

3.    Perhitungan Laba Rugi
Penjualan                                 : harga perkilonya adalah Rp. 18.000 (dalam satu
  hari diasumsikan dapat memproduksi 45 kg telur), maka (30 hari x 45 kg x Rp. 18.000) = Rp. 24.300.000
Total Biaya Operasional          : Rp. 21.125.000
Biaya operasional lainnya
Biaya penyusutan                   
Kandang                                 : Rp. 200.000
Biaya penurunan                     : 1 x Rp. 61.000 = Rp. 61.000
Produktifitas indukan             : Rp. 22.500
Total Biaya Penyusutan          : Rp. 283.500
Total Biaya                              : Rp. 21.408.500
Laba Usaha                             : Rp. 24.300.000 - Rp. 21.408.500 = Rp. 2.891.500

4.    Analisis Break Even Point (BEP)
BEP satu bulan = total biaya satu bulan
Harga jual                                : Rp. 24.300.000
Harga jual per kg                     : Rp. 18.000
= 1350 kg
Atau setara dengan harga jual hasil produksi selama 30 hari.

5.    Payback Period (PP)
Jumlah Modal Investasi                      : Rp. 136.000.000
Jumlah Laba Usaha Pertahun              : Rp. 2.891.500 x 12 = Rp. 34.698.000
                                                              Rp. 136.000.000 : Rp. 34.698.000 = 3,9
                                                             
Jadi, Modal investasi akan kembali dalam waktu 3 tahun 9 bulan.

K.      ASPEK YURIDIS
Dalam melaksanakan usaha diperlukan aspek-aspek yuridis meliputi Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).